Hebat dan Galianya (picik) kaum adat Minangkabau


Kata Buya Hamka :

Adat dan Syarak di Minangkabau bukanlah seperti air dengan minyak, melainkan berpadu satu, sebagai air dengan minyak dalam susu . Sebab Islam bukanlah tempel-tempelan dalam adat Minangkabau, tetapi satu susunan Islam yang dibuat menurut pandangan hidup orang Minangkabau. (Hamka, Ayahku hlm. 9)

Sindiran buya Hamka ini menunjukan :

1. Dalam pandangan orang Minangkabau hukum Adat dan syara' (syariat Islam) disatu menjadi sebuah kebenaran menurut cara pandang orang minangkabau. artinya dalam pandangan orang minangkabau HUKUM ADAT HARUS BERPADU SATU DENGAN HUKUM SYARIAT. Hukum adat jahiliyah (kebatilan) dipadukan dengan syar'i (Al-haq) demi untuk PEMBENARAN hukum adat jahiliyah minangkabau. begitulah hebatnya kaum penyembah hukum adat jahiliyah membuat makar terhadapat hukum Allah.

2. Sinyidiran ini menunjukan bahwa adat minangkabau itu terlalu ONGEH, coba lihat kalimat "Islam bukanlah tempel-tempelan dalam adat minangkabau, tetapi satu susunan Islam yang dibuat menurut pandangan hidup orang minagkabau".

Makna dari sindiran ini adalah bahwa Islam itu bukanlah menurut cara pandangan hidup orang minangkabau, tetapi Islam itu harus menurut Ketentuan dan ketetapan Allah dan Rasul-Nya (Al-qur'an dan As-sunnah)

Namun betapa Hebat dan Galianya (picik) kaum adat minangkabau, mereka menyusun Islam tersebut sesuai menurut pandangan hidupnya. Begitulah cara ber-Islamnya Kaum adat minangkabau. dan ini adalah bentuk pengkhiatan kepada Islam itu sendiri. Na'uzubiLLah..

0 komentar:

Copyright © 2012 Malin Renceh.